Akal adalah salah satu kelengkapan rohaniah terbesar bagi manusia. Akal penting untuk menafsirkan suatu ajaran agama tetapi tidak memadai. Argumennya, sebagian ajaran agama bersifat supra-rasional (bukan irasional) sehingga untuk menangkap pesan moralnya dibutuhkan selain kemampuan berfikir akliah tetapi juga kemampuan berzikir qolbiah. Istilah Ulul-Albab dalam Al-Qur’an mengacu pada orang yang memiliki dua jenis kemampuan ini.
Istilah Ulul-Albab banyak ditemukan dalam teks Suci ini sehingga pasti bermakna penting. Sayangnya, fakta tekstual ini terkesan kurang mendapat perhatian dari para ulama-cendikia kita. Tulisan INI dimaksudkan sebagai undangan untuk mendalami hal ini.